Main Article Content
Abstract
Hasil Sensus Ekonomi 2016 menunjukkan bahwa Kota Samarinda memiliki jumlah unit usaha terbanyak di wilayah Provinsi Kalimantan Timur yaitu sebanyak 83.713 unit usaha dimana 96% dari angka tersebut merupakan usaha berskala mikro kecil. Namun perkembangan usaha kecil dan menengah diberbagai daerah termasuk Kota Samarinda, tidak lepas dari berbagai macam masalah seperti keterbatasan dalam hal permodalan, kemampuan produksi dan manajemen, pemasaran dan sumber daya manusia. Penelitian ini dilakukan untuk menyusun alternatif strategi bagi para pemangku kebijakan dalam mengembangkan sektor usaha mikro di Kota Samarinda guna mendukung program Pemerintah Kota Samarinda melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Perumusan strategi dilakukan dengan menggunakan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) yang dilanjutkan dengan menyusun Quantitative Strategies Planning Matrix (QSPM) untuk menentukan urutan strategi yang paling prioritas untuk diimplementasikan. Strategi yang menempati prioritas pertama dalam pengembangan usaha mikro di Kota Samarinda yaitu melakukan promosi produk usaha mikro secara terencana dan berkelanjutan. Kedua, melakukan pemasaran produk usaha mikro melalui e-commerce lokal dan nasional. Ketiga, mendirikan inkubator bisnis teknologi. Keempat, mendorong pihak swasta untuk berperan aktif dalam pemberdayaan usaha mikro. Prioritas strategi kelima yaitu melakukan penguatan regulasi daerah untuk pemanfaatan produk usaha mikro lokal dan perencanaan tata ruang sentra usaha mikro.
Keywords
Article Details
References
- BPS Kota Samarinda. (2017). Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016: Potensi
- Ekonomi Kota Samarinda. Samarinda: BPS Kota Samarinda.
- David, F.R. (2011). Strategic Management: Consept and Cases 13th edition. New Jersey:
- Prentice Hall.
- FME Team. (2013). SWOT Analysis: Strategy Skills. www.free-management-ebooks.com,
- ISBN 978-1-62620-951-0
- Kuncoro, Mudrajad. (2011). Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan
- Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
- Mopangga, Herwin. (2015). Studi Kasus Pengembangan Wirausaha Berbasis Teknologi
- (Technopreneurship) di Provinsi Gorontalo. Trikonomika, 14(1), 13-24.
- Nur, D. S. (2017). Peran Dinas Koperasi Dan UKM Dalam Pemberdayaan Usaha Mikro,
- Kecil Dan Menengah (UMKM) Di Kota Samarinda. Journal Administrasi Negara Vol.
- 5 (2 ), 5844-5855.
- Pemerintah Indonesia. (2008). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
- Mikro, Kecil dan Menengah. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
- Nomor 93. Jakarta: Sekretariat Negara.
- Putri, E. H. (2017). Efektivitas Pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Mikro Kecil
- Dan Menengah (UMKM) Di Kota Samarinda (Studi Pada Dinas Koperasi Dan UMKM
- Kota Samarinda). Journal Administrasi Negara, Vol. 5 (1). 5431 – 5445.
- Rangkuti, F. (2009). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Edisi Keenam Belas.
- Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- Samtono. (2016). Dinamika Pengelolaan dan Pertumbuhan Usaha Kecil Pabrik Kerupuk
- Tapioka “Rejo” Blotongan Salatinga. Jurnal Among Makarti, 9(17), 21-37.
- Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Cetakan Ke-9.
- Bandung: Alfabeta.
- Sulistyastuti, D. R. (2004). Dinamika Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Analisis
- Konsentrasi Regional UKM di Indonesia 1999-2001. Jurnal Ekonomi Pembangunan,
- 9(2), 143-164.
- Sunarti, Puspita, R.H., dan Ernawati, R. (2018). Pengembangan Pemasaran Usaha Kecil
- Kue Tradisional Rumahan Melalui Media E-Commerce. Jurnal Abdimas Mahakam,
- 2(2), 85-95.
- Umar, H. (1997). Metodologi Penelitian: Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: Gramedia
- Pustaka Utama.
- Umar, H. (2001). Strategic Management in Action, Cetakan Kedua. Jakarta: Gramedia
- Pustaka Utama.