Main Article Content
Abstract
Tujuan penelitian Untuk memprediksi luas genangan banjir wilayah Samarinda. Manfaat penelitian
dapat memberikan gambaran luas genangan banjir wilayah kota Samarinda. Kondisi biofisisk pada
Sub DAS Karang Mumus untuk Kecamatan yang rentan terhadap banjir, Kecamatan Samarinda
Utara kemiringan lereng datar 0-8% dengan luas 12.356,3ha sebesar 31,0265%, kemiringan lereng
25-40% kelas lereng curam dengan luas 269,2ha sebesar 0,6760%, kemiringan lereng >40% kelas
lereng sangat curam dengan luas 12,7 ha sebesar 0,0319%, dan luas genangan 1.506ha sebesar
55,72%. Untuk Kecamatan Sungai Pinang, kemiringan lereng 0-8% kelas lereng datar dengan luas
1.592,7ha sebesar 3,9992%, dan luas genangan 473ha sebesar 17,5%. Untuk Kecamatan Samarinda
Kota kemiringan lereng 0-8% kelas lereng datar dengan luas 292,9ha sebesar 0,7355%, luas
genangan 148ha sebesar 5,48%.Wilayah Samarinda Utara, berdasarkan dari peta luas genangan
sebesar 1506ha (55,72%) dan berdasarkan dari peta topografi/kemiringan lereng 0-8% kelas lereng
datar sebesar 12.356,3ha (3,0266%) sehingga kemiringan lereng sangat mempengaruhi besarnya
luas genangan. Pada kemiringan lereng 8-15% kelas lereng landai sebesar 4.141,2ha (10,3985%)
dan berdasarkan dari peta luas genangan sebesar 1500ha (55,72%). Pada kemiringan lereng 15-35%
kelas lereng agak curam sebesar 1.831,6ha (55,72%). Pada kemiringan lereng 25-40% kelas lereng
curam sebesar 269,2ha (0.6860%). Total luas wilayah Samarinda Utara berdasarkan peta
topografi/kemiringan lereng sebesar 1.860,2ha dan luas genangan sebesar 1506ha dari jumlah total
wilayah Samarinda utara yang tidak tergenang banjir sebesar (1.860.2 ha–1.506ha)=354,2ha luas
daerah yang tidak tergenang banjir sekitar 354,2/1860,2=19,04%, sehingga wilayah Samarinda
Utara daerah rentan banjir, sehingga perlu tindakan teknis sipil. Wilayah Samarinda Kota,
berdasarkan dari peta luas genangan wilayah Kota Samarinda luas genangan 148ha (5,48%). Pada
peta topografi/kemiringan lereng untuk kelas lereng 0-8% kelas lereng 0-8% kelas lereng datar
sebesar 292,9ha (0,7355%) dan untuk daerah yang tidak tergenang banjir sebesar (292,9-
148ha)=144,9ha (49,47%), dan untuk daerah tergenang banjir sebesar 50,53%, sehingga wilayah
Samarinda Kota daerah rentan banjir perlu adanya tindakan teknis sipil. Sehubungan dengan adanya
potensi kawasan rentan banjir pada Sub DAS Karang Mumus, sehingga perlu mengimplementasikan
tindakan sipil teknis seperti normalisasi saluran Sungai termasuk jaringan drainase, mengoptimalkan
kawasan tampungan air dan daerah resapan air. Pemanfaatan ruang untuk kegiatan diluar peruntukan
lahan harus ditinjau ulang, penertiban dan penegakan hukum harus dilaksanakan dengan tujuan tetap
menjaga keseimbangan lingkungan namun pelaksanaan di lapangan masih banyak kendala berkaitan
dengan kultur dan karakteristik daerah sehingga perlu ditertibkan peraturan daerah pertambangan
dan pemukiman merupakan guna lahan yang berdampak besar meningkatkan konsentrasi banjir
pada kawasan perkotaan.
Keywords
Article Details
References
- Hadisusanto, N. (2011). Aplikasi Hidrologi. Malang: Jogja Mediautama.
- Hardwinarto, S., (2012). Kajian Kerentanan Lingkungan (Banjir) di Kecamatan Sengata
- Selatan Bengalon, Rantau Pulung dan Teluk Pandan
- Harto, S. (1981). Mengenal Dasar Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Biro Penerbit Mahasiswa
- Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada.
- Kodoatie. (2008). Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Edisi Kedua. Yogyakarta: Penerbit
- Andi Offset.
- Siswoko. (2007). Masalah Banjir dan Upaya Mengatasinya. Jakarta: Departemen Pekerjaan
- Umum.
- Soewarno. (1995). Hidrologi Pengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai (Hidrometri).
- Bandung: Nova.