Main Article Content

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan serta menganalisis mengenai pemanfaataan  peningkataan Bonus Demografi Kota Samarinda dalam pelaksanaan pesta demokrasi tahun 2024, dalam perjalannya menghadapi peluang dan tantangan unik dalam meningkatkan partisipasi pemilih, terutama dengan memanfaatkan bonus demografi yang didominasi oleh generasi Z (Gen Z). Bonus demografi di Kota Samarinda memberikan potensi signifikan dengan tingginya jumlah penduduk usia produktif, namun tantangan seperti apati politik, kurangnya pengalaman politik, dan dampak media sosial pada kesehatan mental generasi muda menjadi hambatan yang perlu diatasi.Penyelenggara pemilu, terutama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda, berupaya meningkatkan partisipasi pemilih melalui sosialisasi, edukasi pemilih, dan penekanan pada pemilih pemula. Dengan jumlah pemilih yang terus meningkat, Kota Samarinda memiliki potensi untuk memberdayakan generasi muda dalam proses demokrasi, tetapi langkah-langkah konkret harus diambil untuk mengatasi tantangan yang ada. sehingga untuk mendalami topik yang dibahas maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan penelitian studi literatur yang bersumber dari teori-teori yang relevan. terhadap permasalahan dalam penelitian ini, selain itu bukti-bukti nyata dalam penelitian ini didukung oleh beberapa sumber media massa yang akurat dan terpercaya dalam melakukan penelitian yang mendalam.  Selaras dengan data survei dan perkembangan demografi yang dijelaskan dipembahasan, maka temuan penelitian ini bahwa  Kota Samarinda memilki bonus demografi yang terus meningkat ini dibuktikan dengan adanya Data Pemilih Tetap (DPT) dengan adanya peningkatan ini maka penelitian ini menekankan pentingnya untuk melakukan pendidikan politik, literasi media, dan lingkungan politik yang inklusif untuk memastikan bahwa bonus demografi tidak hanya menjadi angka statistik, tetapi juga mendorong partisipasi aktif generasi muda dalam membangun masa depan demokratis yang berkelanjutan.

Article Details

References

  1. Jurnal dan Buku
  2. Adioetomo, S. M. S. (2005). Bonus Demografi. Fak Ekonomi UI. Jakarta.
  3. Ahlfeldt, G. M., Maennig, W., & Mueller, S. Q. (2022). The generation gap in direct democracy: Age vs. cohort effects. European Journal of Political Economy, 72, 102120.
  4. Alfarisyi, M. D., Al Hasani, N., & Maulia, S. T. (2022). Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat Pada Pemilu Melalui Pendidikan Demokrasi. Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan, 1(1), 151-161.
  5. Badrun, U. (2022). Sistem Politik Indonesia. Bumi Aksara.
  6. Bloom, D., Canning, D., & Sevilla, J. (2003). The demographic dividend: A new perspective on the economic consequences of population change. Rand Corporation.
  7. Corbett, J., & Veenendaal, W. (2018). Democracy in small states: Persisting against all odds. Oxford University Press.
  8. Djuyandi, Y. (2023). Pengantar Ilmu Politik. PT. RajaGrafindo Persada-Rajawali Pers.
  9. Haffoudhi, H., & Bellakhal, R. (2020). Threshold effect of globalization on democracy: The role of demography. Journal of the Knowledge Economy, 11, 1690-1707.
  10. Kernell, G. (2015). Party nomination rules and campaign participation. Comparative Political Studies, 48(13), 1814-1843.
  11. Mitteregger, R. (2023). " Overlooked Realignment?" Cohort Differences in Consideration Sets.
  12. Noviati, C. E. (2013). Demokrasi dan Sistem Pemerintahan. Jurnal Konstitusi, 10(2), 333-354.
  13. Shah, S., & Chadha, R. (2016). India: Escaping low-income traps and averting middle-income ones. Asia and the Middle-Income Trap, 126-155.
  14. Sitorus, M. S., & Sitorus, S. H. (2023). Partisipasi Generasi Z dalam Menggunakan Hak Pilih pada Pemilihan Umum 2024 di SMK Taruna Pekanbaru. EDU SOCIETY: Jurnal Pendidikan, Ilmu Sosial Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 969-976.
  15. Wardhani, P. S. N. (2018). Partisipasi politik pemilih pemula dalam pemilihan umum. Jupiis: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 10(1), 57-62.
  16. Wibowo, K. A., Rahmawan, D., & Syafaat, A. H. (2020). Efikasi politik dan jenjang partisipasi politik pemilih pemula. Jurnal Kajian Komunikasi, 8(2), 152-165.
  17. Website
  18. Badan Pusat Statistik Kota Samarinda. (2021, January 26). Hasil Sensus Penduduk 2020. Diakses pada laman https://samarindakota.bps.go.id/pressrelease/2021/01/26/101/hasil-sensus-penduduk-2020.html
  19. Data Indonesia. (2022). Data Tingkat Partisipasi Pemilih dalam Pilpres Tertinggi 2019. Diakses pada laman https://dataindonesia.id/varia/detail/data-tingkat-partisipasi-pemilih-dalam-pilpres-tertinggi-2019
  20. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur. (2019). Kesbangpol Targetkan Peningkatan Partisipasi Pemilih Kaltim pada Pemilu dan Pilkada 2024. Diakses pada laman https://diskominfo.kaltimprov.go.id/politik/kesbangpol-targetkan-peningkatan-partisipasi-pemilih-kaltim-pada-pemilu-dan-pilkada-2024
  21. Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda. (n.d.). Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Tingkat Kota Samarinda Pemilihan Umum Tahun 2024. Diakses pada laman https://kota-samarinda.kpu.go.id/berita/baca/7827/rekapitulasi-daftar-pemilih-tetap-dpt-tingkat-kota-samarinda-pemilihan-umum-tahun-2024
  22. Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. (2022). Tingkat Partisipasi Pemilih dan Pengambilan Kebijakan di Indonesia.Diakses pada laman https://setkab.go.id/tingkat-partisipasi-pemilih-dan-pengambilan-kebijakan-di-indonesia/