Main Article Content

Abstract

The purpose of this research is to monitor the arrangement of settlements in the Mahakam River area in accordance with the Regulation of the Minister of Public Works and Public Housing Number 28 of 2015, in order to provide recommendations for regional development in Samarinda City and sustainable residential areas. The primary data processing in this study was followed by descriptive analysis. Land cover maps obtained from the National Geospatial Information Agency were analyzed using buffering analysis techniques with a width of 100 meters on the left and right sides of the river to determine the river buffer area and identify settlements that violate the regulations. The 100-meter boundary was chosen based on the provisions of the Regulation of the Minister of Public Works and Public Housing Number 28 of 2015, which defines the transitional urban-rural study area. It was found that settlements encroaching upon the river buffer area covered an area of 2 km2 along three sub-districts, namely Loa Janan Ilir, Samarinda Seberang, and Palaran. The management of the Mahakam River buffer zone is closely related to biogeophysics, socio-economic, and institutional aspects. Managing the river buffer zone is critical for environmental sustainability and protecting communities from flood risks. Proper zoning, urban greening, community participation, law enforcement, and the use of technology are essential to maintain the river's ecosystem and the well-being of the community.

Keywords

Riverbank Settlement Mahakam River Samarinda

Article Details

References

  1. Afdholy, A. R., Dwi Wulandari, L., & Utami, S. (2019). Tipologi Fungsi Rumah Tepian Sungai di Pinggiran Kota Banjarmasin (Typology of Riverside House Function in Banjarmasin Periphery). Jamang, 1(1), 6–16. https://journal.umbjm.ac.id/index.php/jamang/
  2. Anggraini, Y. (2018). Penataan Kawasan Permukiman Warga Bantaran Sungai Brantas Yang Menjadi Objek Wisata Kota Malang. Penataan Kawasan Permukiman Warga Bantaran Sungai Brantas Yang Menjadi Objek Wisata Kota Malang, 1(3), 1–48.
  3. Ayu, I. G., & Rachmi, K. (2013). Urgensi Peraturan Daerah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo dalam Rangka Penguatan Fungsi Lingkungan Hidup dan Good Governance. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 2(37), 255–277.
  4. Bar, D. (2004). Geographical implications of population and settlement growth in Late Antique Palestine. Journal of Historical Geography, 30(1), 1–10. https://doi.org/10.1016/S0305-7488(03)00030-6
  5. Biesse Putri, N. R. (2022). Kewenangan Pemerintah Daerah Dalam Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009. DiH: Jurnal Ilmu Hukum, 18, 201–211. https://doi.org/10.30996/dih.v0i0.6587
  6. BNPB. (2019). Dokumen Kajian Risiko Bencana. In BNPB. https://bnpb.go.id/berita/bnpb-verifikasi-5-402-kejadian-bencana-sepanjang-tahun-2021
  7. BPS-Statistic of Kalimantan Timur Province. (2021). Provinsi Kalimantan Timur dalam Angka 2021. BPS-Statistic of Kalimantan Timur Province.
  8. Carrasco, S., & Dangol, N. (2019). Citizen-government negotiation: Cases of in riverside informal settlements at flood risk. International Journal of Disaster Risk Reduction, 38(October 2018), 101195. https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2019.101195
  9. Dalu, M. T. B., Shackleton, C. M., & Dalu, T. (2018). Influence of land cover, proximity to streams and household topographical location on flooding impact in informal settlements in the Eastern Cape, South Africa. International Journal of Disaster Risk Reduction, 28, 481–490. https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2017.12.009
  10. Dewita, M., & Aldhy, R. F. (2020). Dampak Pertumbuhan Penduduk Terhadap Infrastruktur di Kota Padang. Jurnal Kependudukan Dan Pembangunan Lingkungan, 1(3), 67–75.
  11. Endarwati, christina maria, Widodo, widiyanto hari subagyo, & Imaduddina, annisa hamidah. (2021). Arahan Penataan Ruang Sempadan Sungai di Wilayah Perkotaan Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Kota.
  12. Firdaus, M. A., Ristiawati, R., & Saphira, S. (2021). Banjarmasin the Formulation of Policy for the Implementation of the Protection of River Border Areas. 6, 407–424.
  13. Firdianti, S. (2010). Perkembangan Permukiman Penduduk di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. 7–110.
  14. Garib, T. W., & Noorhamidah. (2017). Pola Sirkulasi Kawasan Tepi Sungai Kahayan Kota Palangkaraya. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu Dan Pendidikan Geografi, 1(1), 9–17.
  15. Gunawan, I., Soemardiono, B., & Septanti, D. (2022). Typology of Settlement Development in Riverbanks in Pontianak. International Journal of Environment, Architecture, and Societies, 2(02), 73–84. https://doi.org/10.26418/ijeas.2022.2.02.73-84
  16. Haidir, H., & Rudiarto, I. (2019). Lahan Potensial Permukiman Di Kota Semarang. Tataloka, 21(4), 575. https://doi.org/10.14710/tataloka.21.4.575-588
  17. Hakim, L., Rochima, E., & Wyantuti, S. (2021). Implementasi Kebijakan dan Realisasi Rencana Tata Ruang Kec. Garut Kota di Kab. Garut: Studi Analisis Kebijakan. Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Publik, 12(2), 163–175. https://doi.org/10.22212/jekp.v12i2.1938
  18. Haidir, H., & Rudiarto, I. (2019). Lahan Potensial Permukiman Di Kota Semarang. Tataloka, 21(4), 575. https://doi.org/10.14710/tataloka.21.4.575-588
  19. Harvianto, M. T., & Utami, T. (2022). Perilaku Sosial Masyarakat dalam Upaya Menciptakan Kebersihan Lingkungan Bantaran Sungai Kali Pepe Kota Surakarta. Journal of Development and Social Change, 5(2), 33–46.
  20. Hosseini, A., Finn, B. M., & Momeni, A. (2023). The complexities of urban informality: A multi-dimensional analysis of residents’ perceptions of life, inequality, and access in an Iranian informal settlement. Cities, 132(November 2022), 104099. https://doi.org/10.1016/j.cities.2022.104099
  21. Irnayani, M. (2019). Perubahan Permukiman Penduduk Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa Tahun 1993 sampai dengan Tahun 2018. Jurnal Environmental Science, 1(April), 72–80.
  22. Jayanti, O., & Suteki, S. (2020). Bekerjanya Hukum Pendirian Bangunan di Garis Sempadan Sungai Babon. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 22(2), 379–393. https://doi.org/10.24815/kanun.v22i2.17025
  23. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2015). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 28/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau. Jakarta: Sekretariat PUPR.
  24. Kedhaton, A. S., & Hastuti. (2023). Eksistensi Permukiman dan Geografis Muara Mahakam. 25(2), 109–121. https://doi.org/10.55981/jmb.2023.2066
  25. Kurniasari, E., Rustiadi, E., & Tonny, F. (2019). Strategi Pengembangan Ekowisata Melalui Peningkatan Partisipasi Masyarakat, Studi Kasus Komunitas Kelurahan Kalimulya Kota Depok. Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah, 5(2). https://doi.org/10.29244/jurnal_mpd.v5i2.24637
  26. Listyaningrum, N., Lestari, S. F., & Riyanto, I. A. (2017). Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai. September, 1–12. https://doi.org/10.31227/osf.io/gj8at
  27. Londa, K., Sela, R. L. E., & Warouw, F. (2021). Urban Stream Buffer Kawasan Sempadan Sungai Bailang Di Kota Manado. Spasial, 10 No. 2,(2), 40–49.
  28. Masridah, L. (2023). Estimasi Kerugian Ekonomi Akibat Banjir pada Kawasan Pemukiman Penduduk Bantaran Sungai Ciloseh Menggunakan Metode Economic Comission For Latin America and The Caribbean (ECLAC) [Universitas Siliwangi]. https://doi.org/10.2307/j.ctv6zdcvw.43
  29. Mokodongan, B. K., Sela, R. L. ., & Karongkong, H. H. (2014). Identifikasi Pemanfaatan Kawasan Bantaran Sungai Dayanan Di Kotamobagu. Sabua, 6(3), 273–283.
  30. Mukhlis, M., Kustiani, I., & Widyawati, R. (2021). Penentuan Garis Sempadan Sungai dan Irigasi di Wilayah Ibukota Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Profesi Insinyur Universitas Lampung, 2(1), 34–39. https://doi.org/10.23960/jpi.v2n1.57
  31. Onaolapo, T. F., Okello, T. W., & Adelabu, S. A. (2020). Assessing spatiotemporal settlement patterns in Eastern Free State, South Africa, pre and post transition from apartheid to majority rule. Transactions of the Royal Society of South Africa, 75(2), 140–158. https://doi.org/10.1080/0035919X.2020.1755743
  32. Pemerintah Indonesia. (1990). Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung. Jakarta: Sekretariat Negara.
  33. Prastiandiani, D. (2016). Penegakan Hukum atas Pelanggaran Pemanfaatan Sempadan Sungai di Wilayah Kabupaten Sidoarjo. JKMP (Jurnal Kebijakan Dan Manajemen Publik), 4(2), 195–206. https://doi.org/10.21070/jkmp.v4i2.695
  34. Prayojana, T. W., Fazri, A. N., & Saputra, B. (2020). Dampak Urbanisasi Terhadap Pemukiman Kumuh (Slum Area). Jurnal Kependudukan Dan Pembangunan Lingkungan, 2(1), 13–22. http://jkpl.ppj.unp.ac.id/index.php/JKPL/article/view/12/7
  35. Priscilia, B. (2020). Penggunaan Sempadan Sungai Code Di Wilayah Sleman Untuk Permukiman Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sleman Tahun 2011-2031. 1–8.
  36. Putri, M. A., Rahayu, M. J., & Putri, R. A. (2016). Bentuk Morfologi Kawasan Permukiman Urban Fringe Selatan Kota Surakarta. Jurnal Pengembangan Kota, 4(2), 120. https://doi.org/10.14710/jpk.4.2.120-128
  37. Rahmad, V., Warman, K., & Elvardi, J. (2023). Penyerahan Prasarana , Sarana , dan Utilitas Perumahan dan Permukiman dari Pengembang kepada Pemerintah Daerah ( Studi pada Kabupaten Tanah Datar ). 6(1), 1710–1723.
  38. Rakuasa, H., & Somae, G. (2022). Analisis Spasial Kesesuaian dan Evaluasi Lahan Permukiman di Kota Ambon. Jurnal Sains Informasi Geografi (JSIG), 5(1), 1–9. https://doi.org/10.31314/j
  39. Robinson, D. T., Murray-Rust, D., Rieser, V., Milicic, V., & Rounsevell, M. (2012). Modelling the impacts of land system dynamics on human well-being: Using an agent-based approach to cope with data limitations in Koper, Slovenia. Computers, Environment and Urban Systems, 36(2), 164–176. https://doi.org/10.1016/j.compenvurbsys.2011.10.002
  40. Sakdiah, C., & Rahmawati, D. (2021). Strategi Penanganan Permukiman Kumuh Kawasan DAS Metro Kota Malang Berdasarkan Prinsip Sustainable Development Goals (SDGs). Jurnal Teknik ITS, 9(2). https://doi.org/10.12962/j23373539.v9i2.56280
  41. Salhi, A., Benabdelouahab, S., Bouayad, E. O., Larifi, I., Mousaoui, M. El, Himi, M., & Ponsati, A. C. (2020). Joural Pre-proof. In Science of the Total Environment. Elsevier B.V. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.142853
  42. Sawitri, D. A. S., & Subiyanto, A. P. W. (2016). Analisis Perubahan Luas Dan Pola Persebaran Permukiman (Studi Kasus : Kecamatan Tembalang, Kecamatan Banyumanik, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Mijen Kota Semarang Jawa Tengah). Jurnal Geodesi Undip, 5(1), 155–163.
  43. Seto, K. C., & Fragkias, M. (2005). Quantifying spatiotemporal patterns of urban land-use change in four cities of China with time series landscape metrics. Landscape Ecology, 20(7), 871–888. https://doi.org/10.1007/s10980-005-5238-8
  44. Simamora, J., & Sarjono, A. G. A. (2022). Urgensi Regulasi Penataan Ruang Dalam Rangka Perwujudan Pembangunan Berkelanjutan. Nommensen Journal of Legal Opinion, 03, 59–73. https://doi.org/10.51622/njlo.v3i1.611
  45. Tan, B., Wang, H., Wang, X., Yi, S., Zhou, J., Ma, C., & Dai, X. (2022). The study of early human settlement preference and settlement prediction in Xinjiang, China. Scientific Reports, 12(1), 1–18. https://doi.org/10.1038/s41598-022-09033-y
  46. Ulenaung, V. Y. (2019). Implementasi Penataan Ruang dalam Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Menurut Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007. Lex Administratum, VII(2), 1–13.
  47. Upadani, I. G. A. W. (2017). Model Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Mengelola Daerah Aliran Sungai (DAS) Di Bali. Jurnal Lingkungan & Pembangunan, 1(No. 1: 2017), 11–22.
  48. Wang, T., Lu, Y., Liu, T., Zhang, Y., Yan, X., & Liu, Y. (2022). The determinants affecting the intention of urban residents to prepare for flood risk in China. Natural Hazards and Earth System Sciences, 22(6), 2185–2199. https://doi.org/10.5194/nhess-22-2185-2022
  49. Wardiningsih, S., & Salam, B. F. (2019). Perencanaan Rth Sempadan Sungai Ciliwung D I Kawasan Kampung Pulo Dan Bukit Duri Jakarta. NALARs, 18(1), 65. https://doi.org/10.24853/nalars.18.1.65-74
  50. Yang, R., Liu, Y., Long, H., & Qiao, L. (2015). Spatio-temporal characteristics of rural settlements and land use in the Bohai Rim of China. Journal of Geographical Sciences, 25(5), 559–572. https://doi.org/10.1007/s11442-015-1187-6
  51. Zehra, D., Mbatha, S., Campos, L. C., Queface, A., Beleza, A., Cavoli, C., Achuthan, K., & Parikh, P. (2019). Rapid flood risk assessment of informal urban settlements in Maputo, Mozambique: The case of Maxaquene A. International Journal of Disaster Risk Reduction, 40(January), 101270. https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2019.101270
  52. Zhang, H., Chen, W., Liu, W., Liu, Z., & Liu, H. (2023). The evolution of settlement system and the paths of rural revitalization in alpine pastoral areas of the Qinghai-Tibet Plateau: A case study of Nagqu County. Ecological Indicators, 150(March), 110274. https://doi.org/10.1016/j.ecolind.2023.110274